LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
PENGARUH
CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN
KELOMPOK
: 02
ANGGOTA
:
ERIKA
TRISNA MELINDA
INDRIYANI
ANNIKMAH
INES
RAHMADANTI
TYAS
WIDI RAHAYU
SMA
NEGERI 2 KEBUMEN
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
Dan Tempat
B.
Alat
Dan Bahan
C.
Prosedur
Kerja
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Dokumentasi
C.
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hampir semua anggota tumbuhan
bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Perkembangan adalah
proses menuju dewasa merupakan proses yang tidak dapat diukur dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif,tidak dapat
dinyatakan dengan angka.Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang
saling berhubungan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya. Pengaruh ini dapat datang dari luar
maupun dalam tanaman yang mengalami pertumbuhan itu sendiri. Faktor dari luar
di pengaruhi oleh nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban dan derajat keasaman
tanah (pH). Sedangkan factor dari dalam di pengaruhi oleh genetic dan hormonal.
Perkecambahan adalah peristiwa embrio
di dalam biji menjadi tanaman baru. Perkecambahan diawali oleh peristiwa
imbibisi, yaitu masuknya air ke dalam biji. Dengan masuknya air,biji mengembang
dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormone giberalin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis begian luar
endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan
menghidolisis cadangan makanan sebagai sumber energy perkecambahan.
Perkecambahan di bagi menjadi dua yaitu epigeal dan hipogeal. Pada
perkecambahan epigeal,kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong
oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Sedangkan pada perkecambahan
hypogeal, kotiledon tetap berada dalam tanah karena yang mengalami pertumbuhan
adalah bagian epikotilnya.
Yang akan
dibahas adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau Cahaya
merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman,
tetapi juga menghambat proses perkecambahan. Tumbuhan yang diletakkan di tempat
yang terang mendapatkan penyinaran matahari yang cukup untuk digunakan
berfotosintesis dan arah pertumbuhannya selalu ke arah cahaya matahari sehingga
batangnya tidak lurus atau bengkok. Sedangkan tumbuhan yang diletakkan di
tempat yang gelap tidak mendapatkan penyinaran matahari tetapi hanya
mendapatkan udara dari luar.
B.
Rumusan Masalah
- Mengapa kecambah yang tumbuh pada keadaan gelap lebih cepat jika dibanding dengan yang terkena cahaya?
- Mengapa arah tumbuh batang ke arah cahaya?
C.
Tujuan Praktikum
- Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan.
- Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah proses
bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi) serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena
pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan
mitosis pada jaringan bersifat meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang
dan jumlah daun. Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke
bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat
kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible. Contoh, munculnya bunga
sebagai alat perkembangbiakan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman diawali dengan perkecambahan biji.Perkecambahan adalah munculnya
plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena pertumbuhan embrio di dalam
biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga (calon akar =
radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini :
Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah. Pemanjangan terjadi pada
bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon). Perkecambahan ini umumnya
terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh :
kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini :
Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap menembus tanah.
Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas kotiledon). Umumnya
terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan Dicotyledoneae
yaitu hanya kacang kapri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor Internal (Dalam)
a. Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung
factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya. Gen juga
berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis
protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang
dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan
melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
b. Faktor Interseluler/Fisiologi
Proses yang
terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator
pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon
tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
1) Auksin
Hormon ini
ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil
yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta jaringan yang
masih bersifat meristematis.
Fungsi Auksin :
Ø Merangsang
aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
Ø Mencegah
rontoknya daun, bunga dan buah
Ø Merangsang
pembentukan buah dan bunga
Ø Memacu
pembentangan dan pembelahan sel
Ø Merangsang
pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
Ø Membantu
pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
Ø Merangsang
pembentukan akar lateral dan serabut akar
Ø Merangsang
dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung
tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan
tumbuh.
Ø Memelihara
elastisitas dinding sel
2) Giberelin. Berperan dalam
merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
3) Etilen. Berperan dalam proses
pematangan buah dan kerontokan daun.
4) Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
5) Asam absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
6) Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
7) Asam traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.
Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
a. Air
Air termasuk senyawa utama yang
sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak
berlangsung sehingga tumbuhan mati.
b. Cahaya
c. Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang
mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses
fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil
akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang
cahaya tumbuhan mengalami etiolasi. Fotoperiodisme adalah Respon tumbuhan
terhadap lama penyinaran (panjang hari).
d. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh
kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal
ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah.
Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan
tanaman.
e. Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air,
udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk
sumber energy dan sumber materi untuk sintesis berbagaikomponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan.
f.
Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses
fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada suhu optimum (suhu
tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya
tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
g. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk
menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit
biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan
Oksigen dapat mengalami kematian.
h. pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah)
sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh
tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca,
Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al,
Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu dan
Tempat
Hari/Tanggal :
Senin, 10 Agustus 2015
Jam :
10.00 – selesai
Tempat :
Kelas XII IPA 3
B.
Alat dan Bahan
Alat :
v
Gunting/cutter
v
Lakban hitam
v
Pot/polibag 5 buah
v
Kardus aqua isi 24 botol 4 buah
Bahan :
·
Air
·
Pupuk kompos
·
Tanah
·
Pasir
·
Biji kacang hijau 50 biji
C.
Prosedur Kerja
- Siapkan media persemaian campuran tanah, pasir dan kompos (1:1:1)
- Kacang hijau direndam selama 10 menit dalamair.
- Siapkan kardus aqua yang diberi lubang pada sisi sebelah kanan, kiri, dan atas. Ukuran lubang diameter 3 cm. 1 kardus dalam keadaan rapat (tanpa lubang).
- Setiap sisi kardus pastikan dalam keadaan rapat dengan lakban hitam.
- Masukkan campuran media tanam ke dalam pot/polibag setinggi ¾ pot/polibag.
- Masukkan 10 butir kacang hijau ke dalam 5 polibag.
- Lakukan pengamatan dan perawatan setiap hari.
- Lakukan pengambilan gambar tiap hari untuk data pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Masukkan data hasil percobaan dalam tabel berikut!
- Kardus terbuka kanan
Hari Ke-
|
Pertumbuhan Batang Kacang
(cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
||
1.
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
0,1
|
0,2
|
0,2
|
0,1
|
0,2
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,2
|
0,2
|
0,15
|
3.
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
0,27
|
4.
|
0,3
|
0,4
|
0,4
|
0,4
|
0,4
|
0,3
|
0,4
|
0,3
|
0,4
|
0,4
|
0,37
|
5.
|
0,4
|
0,5
|
0,6
|
0,6
|
0,5
|
0,4
|
0,5
|
0,4
|
0,5
|
0,5
|
0,49
|

- Kardus terbuka kiri
Hari Ke-
|
Pertumbuhan Batang Kacang
(cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
||
1.
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
0,2
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,2
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,2
|
0,1
|
0,13
|
3.
|
0,3
|
0,2
|
0,2
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,24
|
4.
|
-
|
0,4
|
0,4
|
0,4
|
0,5
|
-
|
0,4
|
0,3
|
0,5
|
0,3
|
0,4
|
5.
|
-
|
1
|
-
|
0,5
|
1
|
-
|
1
|
-
|
1,2
|
1
|
0,95
|

- Kardus terbuka atas
Hari Ke-
|
Pertumbuhan Batang Kacang
(cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
||
1.
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
3.
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
0,27
|
4.
|
0,4
|
0,3
|
0,5
|
0,4
|
0,5
|
0,3
|
0,4
|
0,3
|
0,5
|
0,3
|
0,39
|
5.
|
1
|
1
|
1,3
|
0,6
|
1
|
0,4
|
1
|
0,4
|
1,2
|
1
|
0,89
|

- Kadus tertutup
Hari Ke-
|
Pertumbuhan Batang Kacang
(cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
||
1.
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
0,1
|
0,3
|
0,2
|
0,1
|
0,2
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,2
|
0,1
|
0,15
|
3.
|
0,3
|
0,5
|
0,5
|
0,3
|
0,4
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
0,33
|
4.
|
0,5
|
0,9
|
0,7
|
0,4
|
0,7
|
0,3
|
0,4
|
0,6
|
0,5
|
0,6
|
0,56
|
5.
|
1,5
|
1,8
|
1,6
|
0,8
|
1
|
1,5
|
1,4
|
2
|
1,2
|
1
|
1,38
|

- Tidak tertutup kardus
Hari Ke-
|
Pertumbuhan Batang Kacang (cm)
|
Rata-rata
|
|||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
||
1.
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2.
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
3.
|
0,2
|
0,2
|
0,2
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,2
|
0,23
|
4.
|
0,4
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,4
|
0,3
|
0,5
|
0,3
|
0,31
|
5.
|
0,5
|
1
|
0,4
|
0,5
|
1
|
0,4
|
0,6
|
0,4
|
0,6
|
0,5
|
0,63
|

PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari hasil
penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan
tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian
yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau,
biji kacang hijau yang diletakan di tempat gelap dan terang akan mempunyai
perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung
(terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna
hijau, batang tegak, dan kokoh.
Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat,
dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya telah benar.
B. DOKUMENTASI
![]() |
![]() |
|||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
C. DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment