Tuesday, 24 December 2019

PERAN PEMUDA DALAM BIDANG KESEHATAN UNTUK GENERASI EMAS SDGs 2045


PERAN PEMUDA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN HEWAN
DI KABUPATEN TAKALAR, SULAWESI SELATAN DEMI MEWUJUDKAN
GENERASI EMAS PADA TAHUN 2045


Membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi mampu berpikir secara saintifik dan filosofis serta mampu mengembangkan spiritualnya dapat diwujudkan melalui sebuah proses pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Sebuah pendidikan yang dilalui tanpa ada dukungan seorang guru, ibarat ia berjalan di ruang yang tanpa adanya cahaya. Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, penting bagi dunia pendidikan melakukan perubahan pola pikir. Pendidikan tidak sekadar dimaknai dengan transfer akademik (keilmuan) saja, melainkan dilengkapi dengan karakter.
Indonesia akan menuju kebangkitan kedua, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045. Inilah yang melatarbelakangi kebangkitan generasi emas. Inilah saat yang tepat bagi pendidikan untuk berperan menciptakan generasi emas Indonesia. Ini adalah momentum sangat tepat bagi para pemangku kepentingan pendidikan untuk menata dengan sebaik-baiknya pendidikan berkualitas.
Pendidikan kesehatan hewan tidak terlepas dari aspek tercapainya generasi emas tahun 2045, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi peternakan yang signifikan di mana mayoritas penduduk di sana pekerjaannya yaitu menggembala sapi dan menggembala hewan ternak yang lain. Hal tersebut tak lepas kaitannya dengan ladang pertanian yang luas dan cocok untuk berternak sapi serta menanam tanaman lainnya. Kondisi kesehatan hewan di Kabupaten Takalar belum memadai dan masih kurang di mana hal tersebut membuat saya ingin meningkatkan kesehatan hewan di daerah saya sendiri. Salah satu usaha dan bentuk wujud cinta saya terhadap Kabupaten Takalar saya ingin menjadi seorang dokter hewan dan bisa mengabdi untuk daerah Takalar. Hal tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan, karena pendidikan yang saya tempuh baru sampai tahap SMA. Maka dari itu, cita-cita saya tahun ini bisa diterima di IPB jurusan Kedokteran Hewan untuk mewujudkan impian dapat meningkatkan kesehatan hewan di daerah Takalar.
Bukan hanya kesehatan hewan saja yang perlu ditingkatkan, namun di daerah Takalar ini juga masih minim tenaga kesehatan hewan dan pihak-pihak penyuluhan tentang pertanian padahal daerah tersebut memiliki potensi yang sangat luar biasa apabila dapat dimanfaatkan secara maksimal. Peternakan dan pertanian, dua kata tersebut saling berhubungan satu sama lain di mana daerah Takalar memiliki ladang yang luas dan tepat untuk bercocok tanam, sedangkan peternakan yang dominan di daerah itu adalah mayoritas berternak sapi.
Ternak sapi memiliki peran strategis dalam upaya pemantapan ketahanan pangan. Ketahanan pangan tercermin dari tersedianya pangan yang cukup (jumlah maupun mutu), aman, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Namun realitasnya, produksi sapi nasional makin menurun, pertanda bahwa peran peternakan sapi terhadap ketahanan pangan masih rendah. Persoalan yang paling mendasar adalah, bagaimana mengupayakan agar produksi pangan hewani ini sebanding dengan kebutuhan yang ada. Selama ini, kebutuhan (demand) daging nasional selalu lebih tinggi dari produksi (supply) yang tersedia, sehingga ketergantungan impor makin meningkat. pertumbuhan populasi atau produksi daging sapi dalam negeri relatif lambat.
Pertumbuhan volume impor ternak dan daging sapi nasional terus meningkat. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, Indonesia telah tiga kali mengalami mencanangkan program swasembada daging sapi nasional. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi ternak sapi terbesar di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur. Peternakan merupakan salah satu bagian dari sector pertanian yang menajdi sub sektor penting untuk menunjang tingkat perekonomian masyarakat. Komoditas dari peternakan memiliki prospek yang bagus untuk ditingkatkan. Hal tersebut didukung oleh adanya produk yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat tersebut memiliki tingkat pasar yang potensial bagi agribisnis peternakan.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah agraris yang memiliki cukup lahan pertanian yang subur dan lengkap dengan keanekaregaman hayati yang sebagian penduduknya sebagai petani dan pekerja dibidang pertanian. Selain itu, tingkat pangan masih memiliki peran ekonomis dan social yang sangat penting dan strategis pada masa kini dan masa mendatang. Konsumsi pakan untuk tenak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Komsumsi daging dan terus meningkat sehingga menjadi peluang bagi agribisnis peternakan. Salah satunya yang dominan di Sulawesi Selatan terutama Kabupaten Talakar adalah ternak sapi potong yang sebagian besar nerupa usaha rakyat untuk menghasilkan bibit-bibit atau penggemukan dan pemeliharaan secara integrase dengan tanaman pangan maupun tanaman yang dihasilakn dari perkebunan daerah tersebut.
Menurut Dwiyanto dan Priyanti menyatakan bahwa, beberapa permasalahan dalam mengembangkan usaha sapi potong di Indonesia adalah (1) produktivitas ternak sapi yang masih rendah, (2) ketersediaan bibit unggul local terbatas, (3) sumber daya manusia kurang produktif dan tingkat pengetahuan yang rendah, (4) ketersediaan pakan tidak kontinu terutama pada musim kemarau, (50 sistem usaha peternakan belum optimal, dan (6) pemasaran hasil belum efsisien. Menurut Tawaf dan Kuswaryan (2006), rendahnya produktivitas ternak dan terbatasnya ketersediaan bibit unggul local disebabkan oleh : (1) sumber-sumber perbibitan masih didominasi oleh peternak rakyat yang menyebar secara luas dengan kepemilikan rendah (1-4 ekor), (2) kelembagaan perbibitan yang ada (kelompok usaha berbibitan) belum berkembang ke arah usaha yang professional, (3) lemahnya daya jangkau layanan UPT perbibitan karena sebaran ternak yang luas, dan (4) tingginya pemotongan ternak betina produktif sebagai akibat dari permintaan yang tinggi terhadap daging sapi.
Dari pernyataan tersebut, maka salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas hasil ternak sapi daerah tersebut dengan cara yang uatama yaitu penuluhan terlebih dahulu mengenai kondisi kesehatan terkait hewan ternak dan bahan pakan hewan tersebut. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peternak hewan terutama sapi dan bagi petani mengenai kondisi kesehatan hewan dan tanamannya. Karena di daerah ini masih minim adanya tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan terkait kondisi kesehatan pada hewan, ada tetapi jarang sekali.
Selain itu, daerah ini sangat potensial bagi dunia pertanian di mana daerah Talakar memiliki ladang yang luas dan subuh cocok untuk ditanamani. Penduduk di sana lebih banyak memiliki ladang untuk digarap sehingga mata pencaharian utamanya adalah petani. ndonesia dikenal dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki, baik dilihat dari sektor pertanian, perikanan, maupun peternakan. Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris dan maritim, karena kekayaan sumber daya alamnya. Selain itu, kondisi geografis yang strategis dan beriklim tropis menjadikan kualitas potensi alam yang lebih unggul dibandingkan dengan negara lain. Potensi ini harus bisa termanfaatkan secara optimal untuk menjadikan Indonesia maju, terutama dari sektor yang dekat dengan sumber daya alam, yaitu pertanian.
Pertanian di indonesia dapat dikatakan sebagai roda penggerak perekonomian nasional. Selain menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pertanian juga sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan produktivitasnya. Saat ini sektor pertanian Indonesia dari sisi produksi merupakan sektor kedua paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, setelah industri pengolahan. Posisi sektor pertanian masih di atas sektor lainnya, seperti perdagangan maupun konstruksi. Pada triwulan II 2017 sektor pertanian terus memberi kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia. Kondisi ini tak lepas dari road map pertanian yang sudah disusun pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia tahun 2045.
Pada tahun 2017 ini Indonesia sudah berhasil menghentikan impor beberapa komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Komoditas beras, cabai, dan bawang merah saat ini sudah tidak tergantung pada impor lagi. Pada tahun 2019 Indonesia juga berencana akan swasembada bawang putih dan gula konsumsi. Namun masih pada tahun ini ada beberapa komoditas yang mengalami banyak penurunan produksinya, seperti kedelai yang mengalami penurunan produksi 36,9% dan kacang tanah sebesar 15,8%. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pemerataan upaya untuk meningkatkan produktivitas semua komoditas pertanian.
Pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan terus mengalami perkembangan. Namun jika dilihat lebih dalam, tetap beberapa permasalahan yang terus menghambat, salah satunya adalah penurunan tenaga kerja pertanian. Pada tahun 2016 lalu indonesia kehilangan 0,51% tenaga pertanian dan tahun ini kehilangan 2,21%. Selain itu, permasalahan yang menghambat perkembangan pertanian tahun ini adalah kurangnya benih berbagai komoditas tanaman pangan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Sampai Oktober 2017 produksi benih padi inhbrida mengalami penurunan hampir 40 ribu ton dan padi hibrida hanya naik sekitar 15 ton.
Dengan potensi yang dimiliki dan upaya serta strategi yang terus dibangun oleh pemerintah, pertanian Indonesia akan maju. Namun, tentunya dengan saling bekerjasamanya secara kontinyu semua aspek yang berhubungan, mulai dari petani sampai dengan pembuat kebijakan itu sendiri. Selain itu, dengan melihat prestasi sektor pertanian tahun ini dalam suksesnya swasembada beras menunjukkan perkembangan pertanian yang maju.
Usaha untuk memajukan pertanian Indonesia terus dilakukan untuk menghadapi permasalahan yang menghambat. Pada tahun ini pemerintah fokus dalam pembangunan jaringan irigasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi padi dengan meningkatkan intensitas pertanaman dan luas areal tanam. Sasaran pembangunan irigasi ini mencapai 100 ribu hektar. Selain itu, pemerintah juga selalu melakukan inovasi untuk mendukung petani sebagai pelaku utama dalam mendongkrak produktivitas pangan nasional, seperti menciptakan varietas unggulan, metode budidaya, maupun penanganan hama. Inovasi lain adalah melakukan terobosan dengan menjaga luas tanam bulanan padi. Hal ini dilakukan dengan memonitor luas tambah tanam (LTT) padi di seluruh kawasan Indonesia setiap harinya. Dengan adanya dukungan dan kerja sama antara pemerintah dan petani, pertanian Indonesia tentu bisa maju
Hardiknas 2012 dengan tema “bangkitnya generasi emas Indonesia”. Untuk menyiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistematis yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Menurut Kopeuw ada dua pengertian tentang Generasi Emas. Pertama, generasi emas berkaitan dengan bagaimana keadaan generasi Indonesia ketika berusia 100 tahun merdeka, dan yang kedua adalah generasi emas dalam penjabaran kata “EMAS”. Sebagai bangsa yang besar dengan modalitas yang sangat luar biasa; baik sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumberdaya kultural, maupun sumberdaya lainnya; sudah saatnya dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk sebesarbesarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa, sehingga pemerintah bertekad memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan pendidikan. Hanya melalui pendidikan, bangsa Indonesia menjadi maju dan dapat mengejar ketertinggalan dari bangsa lain; baik dalam bidang sains, teknologi, maupun ekonomi. Pendidikan juga dimaknai sebagai suatu proses di mana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan di masa depan melalui pembentukan dan pendewasaan pengembangan kepribadian agar menjadi insan Indonesia yang berkarakter yakni insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sabar, mampu mengendalikan diri, disiplin, kerja keras, ulet, bertanggung jawab, jujur, membela kebenaran dan kepatutan, sopan dan santun, taat terhadap peraturan, demokratis, sikap kebersamaan, musyawarah, gotong royong, toleran, tertib, damai, anti kekerasan, hemat, dan konsisten, cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual. Karena sifatnya berjangka panjang, maka investasi pendidikan memiliki tentang waktu yang panjang pula. Pendidikan bermutu akan dapat diwujudkan apabila upaya pendidikan dapat membantu individu sebagai generasi emas yang sedang tumbuh dan berkembang secara dinamis dan aktif dalam pembentukan diri menjadi insan Indonesia yang berkarakter, cerdas dan kompetitif, serta produktif.

No comments:

Post a Comment