PERAN PEMUDA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN HEWAN
DI KABUPATEN TAKALAR, SULAWESI SELATAN DEMI MEWUJUDKAN
GENERASI EMAS PADA TAHUN 2045
Membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi
mampu berpikir secara saintifik dan filosofis serta mampu mengembangkan
spiritualnya dapat diwujudkan melalui sebuah proses pendidikan di jenjang yang
lebih tinggi. Sebuah pendidikan yang dilalui tanpa ada dukungan seorang guru,
ibarat ia berjalan di ruang yang tanpa adanya cahaya. Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, penting
bagi dunia pendidikan melakukan perubahan pola pikir. Pendidikan tidak sekadar
dimaknai dengan transfer akademik (keilmuan) saja, melainkan dilengkapi dengan
karakter.
Indonesia akan menuju
kebangkitan kedua, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045. Inilah
yang melatarbelakangi kebangkitan generasi emas. Inilah saat yang tepat bagi
pendidikan untuk berperan menciptakan generasi emas Indonesia. Ini adalah
momentum sangat tepat bagi para pemangku kepentingan pendidikan untuk menata
dengan sebaik-baiknya pendidikan berkualitas.
Pendidikan kesehatan
hewan tidak terlepas dari aspek tercapainya generasi emas tahun 2045, Kabupaten
Takalar Sulawesi Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi
peternakan yang signifikan di mana mayoritas penduduk di sana pekerjaannya
yaitu menggembala sapi dan menggembala hewan ternak yang lain. Hal tersebut tak
lepas kaitannya dengan ladang pertanian yang luas dan cocok untuk berternak
sapi serta menanam tanaman lainnya. Kondisi kesehatan hewan di Kabupaten
Takalar belum memadai dan masih kurang di mana hal tersebut membuat saya ingin
meningkatkan kesehatan hewan di daerah saya sendiri. Salah satu usaha dan
bentuk wujud cinta saya terhadap Kabupaten Takalar saya ingin menjadi seorang
dokter hewan dan bisa mengabdi untuk daerah Takalar. Hal tersebut tak semudah
membalikkan telapak tangan, karena pendidikan yang saya tempuh baru sampai
tahap SMA. Maka dari itu, cita-cita saya tahun ini bisa diterima di IPB jurusan
Kedokteran Hewan untuk mewujudkan impian dapat meningkatkan kesehatan hewan di
daerah Takalar.
Bukan hanya kesehatan
hewan saja yang perlu ditingkatkan, namun di daerah Takalar ini juga masih
minim tenaga kesehatan hewan dan pihak-pihak penyuluhan tentang pertanian padahal
daerah tersebut memiliki potensi yang sangat luar biasa apabila dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Peternakan dan pertanian, dua kata tersebut
saling berhubungan satu sama lain di mana daerah Takalar memiliki ladang yang
luas dan tepat untuk bercocok tanam, sedangkan peternakan yang dominan di
daerah itu adalah mayoritas berternak sapi.
Ternak sapi memiliki
peran strategis dalam upaya pemantapan ketahanan pangan. Ketahanan pangan
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup (jumlah maupun mutu), aman, merata
dan terjangkau oleh masyarakat. Namun realitasnya, produksi sapi nasional makin
menurun, pertanda bahwa peran peternakan sapi terhadap ketahanan pangan masih
rendah. Persoalan yang paling mendasar adalah, bagaimana mengupayakan agar
produksi pangan hewani ini sebanding dengan kebutuhan yang ada. Selama ini,
kebutuhan (demand) daging nasional
selalu lebih tinggi dari produksi (supply)
yang tersedia, sehingga ketergantungan impor makin meningkat. pertumbuhan
populasi atau produksi daging sapi dalam negeri relatif lambat.
Pertumbuhan volume impor
ternak dan daging sapi nasional terus meningkat. Dalam upaya memenuhi kebutuhan
tersebut, Indonesia telah tiga kali mengalami mencanangkan program swasembada
daging sapi nasional. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi
ternak sapi terbesar di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur. Peternakan
merupakan salah satu bagian dari sector pertanian yang menajdi sub sektor
penting untuk menunjang tingkat perekonomian masyarakat. Komoditas dari
peternakan memiliki prospek yang bagus untuk ditingkatkan. Hal tersebut
didukung oleh adanya produk yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat tersebut memiliki tingkat pasar yang potensial bagi agribisnis
peternakan.
Sulawesi Selatan
merupakan salah satu daerah agraris yang memiliki cukup lahan pertanian yang
subur dan lengkap dengan keanekaregaman hayati yang sebagian penduduknya
sebagai petani dan pekerja dibidang pertanian. Selain itu, tingkat pangan masih
memiliki peran ekonomis dan social yang sangat penting dan strategis pada masa
kini dan masa mendatang. Konsumsi pakan untuk tenak dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang signifikan. Komsumsi daging dan terus meningkat
sehingga menjadi peluang bagi agribisnis peternakan. Salah satunya yang dominan
di Sulawesi Selatan terutama Kabupaten Talakar adalah ternak sapi potong yang
sebagian besar nerupa usaha rakyat untuk menghasilkan bibit-bibit atau
penggemukan dan pemeliharaan secara integrase dengan tanaman pangan maupun
tanaman yang dihasilakn dari perkebunan daerah tersebut.
Menurut Dwiyanto dan
Priyanti menyatakan bahwa, beberapa permasalahan dalam mengembangkan usaha sapi
potong di Indonesia adalah (1) produktivitas ternak sapi yang masih rendah, (2)
ketersediaan bibit unggul local terbatas, (3) sumber daya manusia kurang
produktif dan tingkat pengetahuan yang rendah, (4) ketersediaan pakan tidak
kontinu terutama pada musim kemarau, (50 sistem usaha peternakan belum optimal,
dan (6) pemasaran hasil belum efsisien. Menurut Tawaf dan Kuswaryan (2006),
rendahnya produktivitas ternak dan terbatasnya ketersediaan bibit unggul local
disebabkan oleh : (1) sumber-sumber perbibitan masih didominasi oleh peternak
rakyat yang menyebar secara luas dengan kepemilikan rendah (1-4 ekor), (2)
kelembagaan perbibitan yang ada (kelompok usaha berbibitan) belum berkembang ke
arah usaha yang professional, (3) lemahnya daya jangkau layanan UPT perbibitan
karena sebaran ternak yang luas, dan (4) tingginya pemotongan ternak betina
produktif sebagai akibat dari permintaan yang tinggi terhadap daging sapi.
Dari pernyataan tersebut,
maka salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas hasil ternak sapi daerah
tersebut dengan cara yang uatama yaitu penuluhan terlebih dahulu mengenai
kondisi kesehatan terkait hewan ternak dan bahan pakan hewan tersebut.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peternak hewan
terutama sapi dan bagi petani mengenai kondisi kesehatan hewan dan tanamannya. Karena
di daerah ini masih minim adanya tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan
terkait kondisi kesehatan pada hewan, ada tetapi jarang sekali.
Selain itu, daerah ini
sangat potensial bagi dunia pertanian di mana daerah Talakar memiliki ladang
yang luas dan subuh cocok untuk ditanamani. Penduduk di sana lebih banyak memiliki
ladang untuk digarap sehingga mata pencaharian utamanya adalah petani. ndonesia
dikenal dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa. Hal ini dibuktikan
dengan tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki, baik dilihat dari sektor
pertanian, perikanan, maupun peternakan. Indonesia juga dikenal sebagai negara
agraris dan maritim, karena kekayaan sumber daya alamnya. Selain itu, kondisi
geografis yang strategis dan beriklim tropis menjadikan kualitas potensi alam
yang lebih unggul dibandingkan dengan negara lain. Potensi ini harus bisa
termanfaatkan secara optimal untuk menjadikan Indonesia maju, terutama dari
sektor yang dekat dengan sumber daya alam, yaitu pertanian.
Pertanian di indonesia
dapat dikatakan sebagai roda penggerak perekonomian nasional. Selain
menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pertanian juga
sedang menjadi prioritas untuk ditingkatkan produktivitasnya. Saat ini sektor
pertanian Indonesia dari sisi produksi merupakan sektor kedua paling
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, setelah industri pengolahan.
Posisi sektor pertanian masih di atas sektor lainnya, seperti perdagangan
maupun konstruksi. Pada triwulan II 2017 sektor pertanian terus memberi
kontribusi positif untuk perekonomian Indonesia. Kondisi ini tak lepas dari
road map pertanian yang sudah disusun pemerintah untuk menjadikan Indonesia
sebagai Lumbung Pangan Dunia tahun 2045.
Pada tahun 2017 ini
Indonesia sudah berhasil menghentikan impor beberapa komoditas pangan untuk
memenuhi kebutuhan nasional. Komoditas beras, cabai, dan bawang merah saat ini
sudah tidak tergantung pada impor lagi. Pada tahun 2019 Indonesia juga
berencana akan swasembada bawang putih dan gula konsumsi. Namun masih pada
tahun ini ada beberapa komoditas yang mengalami banyak penurunan produksinya,
seperti kedelai yang mengalami penurunan produksi 36,9% dan kacang tanah
sebesar 15,8%. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pemerataan upaya untuk
meningkatkan produktivitas semua komoditas pertanian.
Pertanian Indonesia saat
ini bisa dikatakan terus mengalami perkembangan. Namun jika dilihat lebih
dalam, tetap beberapa permasalahan yang terus menghambat, salah satunya adalah
penurunan tenaga kerja pertanian. Pada tahun 2016 lalu indonesia kehilangan
0,51% tenaga pertanian dan tahun ini kehilangan 2,21%. Selain itu, permasalahan
yang menghambat perkembangan pertanian tahun ini adalah kurangnya benih
berbagai komoditas tanaman pangan, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Sampai Oktober 2017 produksi benih padi inhbrida mengalami penurunan hampir 40
ribu ton dan padi hibrida hanya naik sekitar 15 ton.
Dengan potensi yang
dimiliki dan upaya serta strategi yang terus dibangun oleh pemerintah,
pertanian Indonesia akan maju. Namun, tentunya dengan saling bekerjasamanya
secara kontinyu semua aspek yang berhubungan, mulai dari petani sampai dengan
pembuat kebijakan itu sendiri. Selain itu, dengan melihat prestasi sektor
pertanian tahun ini dalam suksesnya swasembada beras menunjukkan perkembangan
pertanian yang maju.
Usaha untuk memajukan
pertanian Indonesia terus dilakukan untuk menghadapi permasalahan yang
menghambat. Pada tahun ini pemerintah fokus dalam pembangunan jaringan irigasi.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi padi dengan meningkatkan
intensitas pertanaman dan luas areal tanam. Sasaran pembangunan irigasi ini
mencapai 100 ribu hektar. Selain itu, pemerintah juga selalu melakukan inovasi
untuk mendukung petani sebagai pelaku utama dalam mendongkrak produktivitas
pangan nasional, seperti menciptakan varietas unggulan, metode budidaya, maupun
penanganan hama. Inovasi lain adalah melakukan terobosan dengan menjaga luas
tanam bulanan padi. Hal ini dilakukan dengan memonitor luas tambah tanam (LTT)
padi di seluruh kawasan Indonesia setiap harinya. Dengan adanya dukungan dan kerja
sama antara pemerintah dan petani, pertanian Indonesia tentu bisa maju
Hardiknas 2012 dengan
tema “bangkitnya generasi emas Indonesia”. Untuk menyiapkan generasi emas
tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistematis yang memungkinkan
terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Menurut Kopeuw ada dua pengertian
tentang Generasi Emas. Pertama, generasi emas berkaitan dengan bagaimana
keadaan generasi Indonesia ketika berusia 100 tahun merdeka, dan yang kedua
adalah generasi emas dalam penjabaran kata “EMAS”. Sebagai bangsa yang besar
dengan modalitas yang sangat luar biasa; baik sumberdaya manusia, sumberdaya
alam, sumberdaya kultural, maupun sumberdaya lainnya; sudah saatnya dikelola
dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk sebesarbesarnya kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
Pendidikan mempunyai
peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa, sehingga
pemerintah bertekad memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan
pendidikan. Hanya melalui pendidikan, bangsa Indonesia menjadi maju dan dapat
mengejar ketertinggalan dari bangsa lain; baik dalam bidang sains, teknologi,
maupun ekonomi. Pendidikan juga dimaknai sebagai suatu proses di mana suatu
bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan di masa depan
melalui pembentukan dan pendewasaan pengembangan kepribadian agar menjadi insan
Indonesia yang berkarakter yakni insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, sabar, mampu mengendalikan diri, disiplin, kerja keras, ulet,
bertanggung jawab, jujur, membela kebenaran dan kepatutan, sopan dan santun,
taat terhadap peraturan, demokratis, sikap kebersamaan, musyawarah, gotong
royong, toleran, tertib, damai, anti kekerasan, hemat, dan konsisten, cerdas
secara intelektual, emosional, dan spiritual. Karena sifatnya berjangka
panjang, maka investasi pendidikan memiliki tentang waktu yang panjang pula.
Pendidikan bermutu akan dapat diwujudkan apabila upaya pendidikan dapat
membantu individu sebagai generasi emas yang sedang tumbuh dan berkembang
secara dinamis dan aktif dalam pembentukan diri menjadi insan Indonesia yang
berkarakter, cerdas dan kompetitif, serta produktif.
No comments:
Post a Comment